MISTERI NUKLIR
Pada hari selasa tanggal 3 mei 2016.
Mahasiswa Pendidikan Fisika, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Mengadakan kunjungan ke PUSPIPTEK Serpong untuk melihat Reaktor Nuklir
GA Siwabessy dengan jumlah mahasiswa 59 orang dan di dampingi 1 orang dosen
yang bernama Ai Nurlaela, M.Si. kami sangat diterima dengan baik di PUSPIPTEK,
dan kami juga mendapat Tim Pemandu PRSG yang terdiri dari Cahyana ST, Drs.
Unggul Hartoyo, Agung Satrio S.Si. Puspitasari Ramadania S.Si, Ngariatinah,
Suharyo, Sunarningsih dkk. mendapat penjelasan mengenai perkembangan dari
sejarah reaktor RSG-GAS dengan penjelasan mengenai kelengkapan sarana prasarana
yang dimiliki oleh reaktor RSG-GAS. Penjelasan secara menyeluruh mengenai
pengoperasian reaktor RSG-GAS disampaikan baik di Lobby maupun di fasilitas
reaktor.
Rombongan juga mendapat penjelasan
mengenai fungsi dan manfaat dari reaktor RSG-GAS. Selain itu dijelaskan pula
mengenai proses bisnis reaktor dan manajemen, inspeksi dan pengawasan serta
sistem pelaporan pengelolaan reaktor RSG-GAS termasuk didalamnya penjelasan
mengenai Sistem Mutu, Budaya Keselamatan, Budaya Keamanan maupun Sistem
Monitoring dan Evaluasi serta Pengawasan Dampak Lingkungan di PRSG dan Dijelaskan
sejarahnya awal mula terbentuknya Reaktor Nuklir.
Kegiatan penelitian dan pengembangan
teknologi nuklir di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1958 bersamaan dengan
terbentuknya Lembaga Tenaga Atom (LTA). Pada awalnya LTA hanya memiliki
peralatan dan laboratorium sederhana, sehingga kegiatan litbang yang dapat
dilakukan baru terbatas pada bidang pertanian, lingkungan dan hidrologi. Tokoh
yang sangat berjasa dalam pengembangan nuklir di Indonesia adalah Prof. Dr. GA.
Siwabessy yang ketika itu menjabat sebagai Direktur Jenderal LTA yang pertama.
Pada tahun 1964 sejalan dengan perkembangan kelembagaan, LTA menjadi Badan
Tenaga Atom Nasional (BATAN). Selanjutnya Reaktor riset pertama berhasil
dibangun dan dioperasikan pada tahun 1965 dengan daya 250 kW di Bandung dan
diberi nama Raktor Triga Mark II. Reaktor tersebut merupakan fasilitas
penelitian dalam kegiatan riset dan produksi zat radioaktif. Pada dasawarsa
berikutnya reaktor penelitian kedua telah dibangun dan dioperasikan di
Yogyakarta dengan daya 100 kW yang diberi nama Kartini yang dibangun oleh
bangsa Indonesia. Reaktor Kartini selain untuk kegiatan penelitian juga
digunakan untuk fasilitas pelatihan
calon operator reaktor.
Pada tahun 1980-an pemerintah mulai
merencanakan untuk memanfaatkan tenaga nuklir sebagai pembangkit listrik yang
ditandai dengan dibangunnya fasilitas nuklir berupa reaktor serbaguna GA
Siwabessy di Serpng, Tangerang. Selain reaktor riset yang telah dimiliki, untuk
sarana penguasaan teknologi nuklir juga telah dilengkapi dengan fasilitas
produksi bahan bakar reaktor riset dan reaktor daya, fasilitas pengolahan
limbah radioaktifitas, fasilitas pengujian bahan dan fasilitas keselamatan
reaktordaya, rekayasa instrumentasi nuklir, eksplorasi mineral radioaktif dll.
Seluruh fasiltas Nuklir tersebut di bangun di Kawasan Puspiptek Serpong yang
mulai dioperasikan pada tahun 1987 dan kawasan Nuklir Pasar Jumat. Semua ini
digunakan dalam upaya penguasaan teknologi industri nuklir untuk menunjang
kemamndirian dalam pembangunan dan pengoperasian PLTN di Indonesia.
Selain itu kita juga dijelaskan apa sih itu Nuklir?
Nuklir adalah sebuah kata sifat yang khusus
berhubungan dengan nucleus atau inti atom. Reaksi nuklir merupakan reaksi yang
melibatkan inti atom. Biasanya terjadi antara inti atom dengan inti atom atau
dengan partikel elementer yang menghasilkan produk yang berbeda dengan inti
atom atau partikel sebelum reaksi. Secara umum reaksi nuklir dapat dibedakan
menjadi reaksi penggabungan (fusi) dan reaksi pembelahan (fisi). Reaksi fusi
nuklir merupakan penggabungan dua buah inti atom untuk menghasilkan inti atom
yang lebih berat.
Radiasi adalah pancaran energi melalui materi
atau ruang dalam bentuk partikel berenergi (energetic particle) atau gelombang
elektron magnetik. Radiasi elektromagnetik, seperti cahaya atau gelombang
radio, tidak memiliki massa atau muatan. Radiasi tertentu memiliki energi yang
cukup untuk membuat elektron keluar dari orbit atom materi yang dilaluinya.
Proses ini disebut ionisasi dan radiasi yang bisa menimbulkan ionisasi disebut
radiasi pengion. Sedangkan radioaktifitas adalah proses spontan dan alami
ketika atom yang tidak stabil dari isotop sebuah unsur radioaktif mengalami
transformasi atau menurun menuju kondisi stabil dengan cara memancarkan atau
meradiasikan kelebihan energi dalam bentuk partikel atau gelombang
elektromagnetik.
Sinar gamma adalah radiasi gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan dari inti atom radioaktif yang mengalami
proses peluruhan. Seperti semua radiasi gelombang elektromagnetik, sinar gamma
tidak bermassa atau bermuatan sehingga kurang berinteraksi dengan materi yang
dilewatinya jika dibandingkan dengan
partikel pengion lainnya. Oleh karena itu daya tembus sinar gamma jauh lebih
besar daripada partikel alpha ataupun beta. Sesuai dengan sifatnya, sinar gamma
bisa menimbulkan kerusakan jika terpapar dari luar tubuh.
Kemungkinan seseorang terkena radiasi
yang dapat mematikan seketika adalah sangat kecil. Tidak ada contoh demikian dalam
sejarah dunia. Pada 6 Agustus 1945, sebagian populasi dari kota Hiroshima di
Jepang menerima dosis radiasi yang sangat besar. Hari itulah untuk pertama
kalinya dijatuhkan bom atom yang selama ini belum pernah digunakan. Tiga hari
kemudian, banyak orang Nagasaki menghadapi nasib yang sama. Sejak itu, bom-bom
atom tidak pernah digunakan lagi dalam perang.
Dosis seketika paling tinggi yang
diizinkan bagi para pekerja yang terkena radiasi dalam pekerjaannya (batas
dosis tahunan) adalah 50 mSv, dan rata-rata pertahun tidak boleh melebihi 20
mSv. Jadi jelas bahwa pengaruh langsung terhadap kesehatan atau tanda-tanda
nyata dari sakit akibat radiasi tidak dapat dideteksi selama batas dosis tidak
dilewati.
Jika dosis radiasi yang mematikan dapat
disamakan dengan tinggi bangunan menjulang seperti Menara Eifel, maka batas
dosis bagi para pekerja yang terkena radiasi dalm pekerjaannya adalah sebesar
manusia dan batas dosis bagi masyarakat umum adalah setebal batu-bata.
Oleh karena itu kita betul-betul yakin
bahwa pancaran radiasi akibat musibah reaktor pada pembangkit tenag nuklir di
Harrisburg pada 1979 atau debu radioaktif di negara-negara lain akibat musibah
Chernobyl tidak menyebabkan tanda-tanda sakit sama sekali. Dalam kedua
peristiwa ini tidak ada masyarakat umum menerima dosis melebihi 0,1 mSv. Namun,
banyak orang mengatakan bahwa akibat radiasi, mereka menderita penyakit kulit
atau pusing-pusing kepala, mual atau sakit perut.
Nuklir akan menjadi energi masa depan, energi
nuklir bisa menjadi sumber alternatif dalam listrik , karena listrik sangat
diperlukan dalam berbagai keperluan, baik rumah tangga, industri, penerangan
dan lain-lain. Kebutuhan manusia akan listrik meningkat setiap tahun seiring
pertumbuhan populasi dan tuntutan peningkatan kesejahteraan manusia. Sekarang
yang menjadi persoalan adalah berapa banyak sumber energi yang kita punya dan
dengan cara bagaimana sehingga sumber
tersebut bisa dimanfaatkan secara optimal.
Sumber air kemungkinan tersedia cukup banyak, tetapu yang bisa digunakan
untuk pembangkit listrik hanya air sungai yang berarus cepat dan tentunya
mempunyai kemiringan yang memenuhi syarat. Sementara itu, minyak dan gas adalah
termaauk sumber daya yang tidak terbarukan dan lebih cocok digunakan untuk
tujuan lain. Sumber primer lain yang dapat digunakan untuk pembangkitan energi
adalah batu bara dan uranium. Sumber ini jumlahnya sangat banyak dan bisa
dijadikan sumber energi masa depan. Kalau dibandingkan dengan batu bara,
uranium memang tidak cukup banyak keberadaannya di alam. Tetapi karena
mempunyai intensitas panas energi yang tinggi, uranium lebih efisien digunakan
untuk bahan bakar. Unsur ini lebih aman dan ekonomis sebagai bahan bakar untuk
memproduksi listrik. Sebagai contoh 1gram uranium mempunyai kandungan energi
setara dengan 150 kg batubara. Dalam memproduksi listrik, PLTN menghasilkan
unsur-unsur yang bersifat radioaktif, yang merupakan hasil reaksi pembelahan
inti atom uranium dan disebut radioisotop. Unsur-unsur ini tetap terkukung di
dalam batang bahan bakar yang terbuat dari logam. Dengan menggunakan teknologi
tinggi, unsur-unsur ini bisa dipisahkan untuk dimanfaatkan berbagai bidang,
seperti dibidang kesehatan, penelitian, pengujian dan perawatan.
Beberapa pemanfaatan
teknologi nuklir dalam kehidupan sehari-hari dapat digolongkan ke dalam
berbagai bidang, antara lain sebagai berikut.
a.
Bidang Peternakan
Para peneliti Indonesia berhasil menggunakan isotop
radioaktif untuk mendayagunakan pakan sehingga dengan jumlah pakan yang sama
akan dapat dikomsumsi oleh lebih banyak ternak. Namanya adalah Urea Molasses
Multinutrient Block (UMMB) yang telah digunakan oleh para peternak di Jabar,
Jateng, dan kawasan timur Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Barat. Hal ini
menyebabkan ternak yang diberi formula tersebut bisa lebih cepat
perkembangannya gemuk dan bobotnya bertambah, meningkatkan kualitas dan produksi
susu ternak, dan mempercepat reproduksi.
Dibidang peternakan, teknologi nuklir telah
dimanfaatkan untuk memproduksi vaksin untuk anak ayam, penggemukan hewan
ternak, peningkatan daya tahan ternak terhadap penyakit, dan lain sebagainya.
Teknik nuklir radiasi yang dilakukan di bidang
kesehatan ternak, bermanfaat antara lain untuk melemahkan patogenisitas
penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus dan cacing. Para ilmuwan juga telah berhasil menemukan
pemanfaatan radiasi telah membuat radiovaksin dan pengawetan produk ternak.
Radiovaksin adalah teknik pembuatan vaksin dengan cara iradiasi. Melalui vaksin
ini, kekebalan atau antibodi ternak dalam melawan penyakit dapat ditingkatkan.
Dalam usaha perbaikan genetik hewan ternak pun, energi nuklir dapat dimanfaatkan.
b.
Bidang Pertanian
Dibidang pertanian,
teknologi nuklir dimanfaatkan untuk mendapatkan varitas tanaman yang unggul
seperti varitas padi dan kedelai melalui tehnik irradiasi. Pusat Aplikasi
Isotop dan Radiasi (PAIR) telah menghasilkan sejumlah varietas unggul yang baru
dengan cara mutasi oleh imbas radiasi, seperti varietas padi untuk dataran
rendah dan dataran tinggi, kedelai, dan kacang hijau. Sebagai contoh, dulu
produksi padi sawah hanya 4 – 5 ton perhektar, namun dengan varietas unggul
hasil mutasi radiasi, maka produktivitas panen bisa ditingkatkan menjadi 7-11
ton perhektar.
Di antara manfaat dari
teknologi nuklir adalah pengurangan penggunaan pupuk buatan serta pendayagunaan
dan peningkatan produktivitas lahan, pengendalian hama tanaman.
c.
Bidang Kedokteran
Teknologi nuklir dapat
dimanfaatkan untuk kesehatan, baik untuk diagnosa maupun untuk pengobatan atau
terapi.
Dengan menggunakan
radiasi dari isotop radioaktif cobalt pada dosis tertentu terhadap sel-sel
kanker, sel-sel ini akan mati, sedangkan sel-sel normal tidak begitu
terpengaruh selama pengobatan. Selain itu untuk mendiagnosa penyakit pasien
tanpa harus melakukan pembedahan, para dokter biasanya menggunakan sinar-X.
Selain itu, kedokteran nuklir juga mampu mendeteksi adanya kekambuhan penyakit
kanker.
Sejak puluhan tahun
lalu, berbagai rumah sakit nasional telah memanfaatkan radioisotope produksi
dalam negeri guna keperluan diagnosa atau pun terapi aneka macam penyakit.
Bidang kedokteran telah
mengambil manfaat dari teknik nuklir seperti pemeriksaan medik dengan
menggunakan pesawat gamma kamera, renograf-prototipe yang berguna untuk
diagnosis fungsi ginjal, pesawat sinar X-prototipe yang berguna sebagai
diagnosis anatomi organ tubuh, Thyroid uptake-prototipe untuk uji tangkap
gondok, dan brachterapi yang digunakan sebagai terapi kanker rahim, pemeriksaan
jantung koroner, dan mendeteksi pendarahan pada saluran pencernaan.
Selain untuk
Brakiterapi, radisotop Cs-137 dan Co-60 juga dimanfaatkan untuk Teleterapi,
meskipun belakangan ini teleterapi dengan menggunakan radioisotop Cs-137 sudah
tidak direkomendasikan lagi untuk digunakan. Meskipun pada dekade belakangan
ini jumlah pesawat teleterapi Co-60 mulai menurun digantikan dengan akselerator
medik. Radioisotop tersebut selain digunakan untuk brakiterapi dan teleterapi,
saat ini juga telah banyak digunakan untuk keperluan Gamma Knife, sebagai suatu
cara lain pengobatan kanker yang berlokasi di kepala.
Generator
radioisotop-pun saat ini juga berperan besar dalam memproduksi radioisotop
untuk kesehatan, terutama kedokteran nuklir. Produksi, pengembangan dan
pemanfaatan generator Mo-99/Tc-99m merupakan dampak positif dalam aplikasi
nuklir untuk kesehatan dan farmasi. Dengan generator ini masalah-masalah faktor
produksi ulang, waktu, dan jarak terhadap tempat yang memproduksi radioisotop,
selain juga mengurangi dosis yang diterima oleh pasien.
Teknologi Nuklir untuk
Pemandulan Vektor Malaria. Salah satu cara pemandulan nyamuk/vektor adalah
dengan cara radiasi ionisasi yang dikenakan pada salah satu stadium
perkembangannya. Radiasi untuk pemandulan ini dapat menggunakan sinar gamma,
sinar X atau neutron.
Kemampuan lainnya
adalah menentukan lokasi kelainan pada keadaan di mana kadar petanda tumor
dalam darah meningkat. Manfaat lain dari teknik kedokteran nuklir adalah dapat
digunakan untuk memantau fungsi organ dan mendeteksi kerusakan yang ditimbulkan
oleh pengobatan, misalnya memantau fungsi jantung penderita yang mendapat
perawatan kemoterapi. Selain itu, pencitraan tulang menggunakan teknik kedokteran
nuklir merupakan cara untuk mendeteksi penyebaran kanker ke tulang. Metode yang
sama juga digunakan juga untuk memantau. teknologi nuklir juga sangat membantu
dalam penyembuhan penyakit jantung. Teknologi nuklit memiliki kemampuan dalam
mendiagnosis dan menentukan prognosis penyakit jantung koroner. Secara umum teknik kedokteran nuklir dalam
bidang kardiologi (penyakit jantung) menggunakan kamera gamma yang dapat
digunakan untuk menilai fungsi jantung secara kualitatif dan kuantitatif.
Selain itu, dapat pula dilakukan penilaian fungsi jantung secara global maupun
regional. Selain itu, untuk memindai paru-paru dan menilai masalah pernapasan.
d.
Bidang Energi
Penggunaan yang paling
signifikan adalah reaktor nuklir sebagai sumber energi untuk pembangkitan tenaga
listrik dan untuk kekuasaan di beberapa kapal-kapal. Hal ini biasanya dilakukan
dengan metode yang melibatkan menggunakan panas dari reaksi nuklir untuk tenaga
turbin uap. Dibidang energi, tenaga nuklir telah dimanfaatkan secara
besar-besaran untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Untuk transportasi
dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu pemanfaatan langsung reaktor nuklir untuk
transportasi dan pemanfaatan secara tak langsung dengan produksi Hidrogen dari
kelebihan panas reaktor nuklir, yang nantinya hidrogen tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
Energi nuklir adalah
tipe teknologi nuklir yang melibatkan penggunaan tekendali dari reaksi fisi
nuklir untuk melepaskan energi, termasuk propulsi, panas, dan pembangkitan
energi listrik. Energi nuklir diproduksi oleh reaksi nuklir terkendali yang
menciptakan panas yang lalu digunakan untuk memanaskan air, memproduksi uap,
dan mengendalikan turbin uap. Turbin ini digunakan untuk menghasilkan energi
listrik dan/atau melakukan pekerjaan mekanis.
Saat ini, energi nuklir
menghasilkan sekitar 15,7% listrik yang dihasilkan di seluruh dunia (data tahun
2004) dan digunakan untuk menggerakkankapal induk,kapal pemecah es, dan kapal
selam nuklir.
e.
Bidang Biologis
Dalam bidang biologi,
radioisotop dapat digunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.
Radioisotop ini, berupa karbon-14 (C-14) atau oksigen-18 (O-18). Keduanya dapat
digunakan untuk mengetahui asal-usul atom oksigen (dari CO2 atau dari H2O) yang
akan membentuk senyawa glukosa atau oksigen yang dihasilkan pada proses
fotosintesis (Sutresna, 2007 dan Abdul Jalil Amri Arma, 2009). 6CO2 + 6H2OC6H12O6 + 6O2
f.
Pengukuran Usia
Bahan Organik
Radioisotop karbon-14,
terbentuk di bagian atas atmosfer dari penembakan atom nitrogen dengan neutron
yang terbentuk oleh radiasi kosmik.
Karbon radioaktif
tersebut di permukaan bumi sebagai karbon dioksida dalam udara dan sebagai ion
hidrogen karbonat di laut. Oleh karena itu karbon radioaktif itu menyertai
pertumbuhan melalui fotosintesis. Lama kelamaan terdapat kesetimbangan antara
karbon-14 yang diterima dan yang meluruh dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan,
sehingga mencapai 15,3 dis/menit gram karbon. Keaktifan ini tetap dalam
beberapa ribu tahun. Apabila organisme hidup mati, pengambilan 14C terhenti dan
keaktifan ini berkurang. Oleh karena itu umur bahan yang mengandung karbon
dapat diperkirakan dari pengukuran keaktifan jenisnya dan waktu paruh 14C. ( 12
T = 5.730 tahun).
g.
Kegunaan lain
radioisotop dalam bidang biologi sebagai berikut
Mempelajari proses
penyerapan air serta sirkulasinya di dalam batang tumbuhan.
Mempelajari pengaruh
unsur-unsur hara selain unsur-unsur N, P, dan K terhadap perkembangan tumbuhan.
Memacu mutasi gen tumbuhan dalam upaya mendapatkan bibit unggul. Mempelajari kesetimbangan
dinamis. Mempelajari reaksi pengeseran.
h.
Bidang Pangan
Dengan dosis radiasi
tertentu bakteri dan salmonela yang ada pada produk makanan dan minuman itu
bisa dimatikan, sehingga kondisi makanan tetap segar dan utuh, dan juga tidak
ada efek samping.
Irradiasi makanan
adalah proses memaparkan makanan dengan radiasi pengion yang ditujukan
untuk menghancurkan mikroorganisme,
bakteri, virus, atau serangga yang diperkirakan berada dalam makanan. Jenis
radiasi yang digunakan adalah sinar gamma, sinar X, dan elektron yang
dikeluarkan oleh pemercepat elektron. Aplikasi lainnya yaitu pencegahan proses
pertunasan, penghambat pemasakan buah, peningkatan hasil daging buah, dan
peningkatan rehidrasi. Secara garis besar, irradiasi adalah pemaparan (penyinaran
dengan radiasi) suatu bahan untuk mendapatkan manfaat teknis.
i.
Bidang Arkeologi
Menentukan umur fosil
dengan C-14. Radioisotop memiliki peran yang masih sulit digantikan oleh metode
lain. Radioisotop berperan dalam menentukan usia sebuah fosil. Usia sebuah
fosil dapat diketahui dari jejak radioisotop karbon-14. Ketika makhluk hidup
masih hidup, kandungan radioisotop karbon-14 dalam keadaan konstan, sama dengan
kandungan di atmosfer bumi yang terjaga konstan karena pengaruh sinar kosmis
pada sekitar 14 dpm ( disintegrations per minute) dalam 1 gram karbon. Hal ini
dikarenakan makhluk hidup tersebut masih terlibat dalam siklus karbon di alam.
Namun, sejak makhluk hidup itu mati, dia tidak terlibat lagi ke dalam siklus
karbon di alam. Sebagai akibatnya, radioisotop karbon-14 yang memiliki waktu
paro 5730 tahun mengalami peluruhan terus menerus. Usia sebuah fosil dapat
diketahui dari kandungan karbon-14 di dalamnya. Jika kandungan tinggal
separonya, maka dapat diketahui dia telah berusia 5730 tahun.
j.
Bidang Hidrologi
1.
Untuk menguji kecepatan aliran sungai atau
aliran lumpur
Radioisotop ini dapat
digunakan untuk mengukur debit air. Biasanya, radioisotop natrium-24 (Na-24)
digunakan dalam bentuk garam NaCl. Dalam penggunaannya, garam ini dilarutkan ke
dalam air atau lumpur yang akan diteliti debitnya. Pada tempat atau jarak
tertentu, intensitas radiasi diperiksa, sehingga rentang waktu yang diperlukan
untuk mencapai jarak tersebut dapat diketahui.
2.
Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa bawah
tanah
Untuk mendeteksi kebocoran
pada pipa-pipa yang ditanam di bawah tanah, biasanya digunakan radioisotop
Na-24 dalam bentuk garam NaCl atau Na2CO3. Radioisotop Na-24 ini dapat
memancarkan sinar gamma yang bisa dideteksi dengan menggunakan alat pencacah
radioaktif Geiger Counter. Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa air, garam yang
mengandung radioisotop Na-24 dilarutkan kedalam air. Kemudian, permukaan tanah
di atas pipa air diperiksa dengan Geiger Counter. Intensitas radiasi yang
berlebihan menunjukkan adanya kebocoran. Radioisotop juga dapat digunakan untuk
menguji kebocoran sambungan logam pada pembuatan rangka pesawat.
k.
Bidang Pertambangan
Radioisotop memberikan
manfaat besar pula di bidang pertambangan. Pada pertambangan minyak bumi,
radioisotop membantu mencari jejak air di dalam lapisan batuan. Pada pengeboran
minyak bumi biasanya hanya sebagian dari minyak bumi yang dapat diambil dengan
memanfaatkan tekanan dari dalam bumi. Jika tekanan telah habis atau tidak
cukup, diperlukan tekanan tambahan untuk mempermudah pengambilannya. Penambahan
tekanan ini dapat dilakukan dencan cara membanjiri cekungan minyak dengan air
yang dikenal dengan flooding. Air disuntikkan ke dalamnya melalui pengeboran
sumur baru. Pada proses penyuntikan air ini perlu kepastian bahwa air yang
dimasukkan ke dalam lapisan batuan benar-benar masuk ke cekungan minyak yang
dikehendaki. Di sini lah radioisotop memainkan peran. Radioisotop kobal-57,
kobal-58 dan kobal-60 dalam bentuk ion komplek hexacyanocobaltate merupakan
solusinya. Ion ini akan bergerak bersama-sama dengan air suntikan sehingga arah
gerakan air tersebut dapat diketahui dengan mendeteksi keberadaan radioisotop
kobal tersebut. Radiosotop kobal-60 dalam bentuk hexacyanocobaltate telah
berhasil dibuat di Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang dan siap untuk
didayagunakan.
Tritium radioaktif dan
cobalt 60 digunakan untuk merunut alur-alur minyak bawah tanah dan kemudian
menentukan srategi yang paling baik untuk menyuntikkan air ke dalam
sumur-sumur. Hal ini akan memaksa keluar minyak yang tersisa di dalam
kantung-kantung yang sebelumnya belum terangkat. Berjuta-juta barrel tambahan
minyak mentah telah diperoleh dengan cara ini.
l.
Bidang Industri
Saat ini radioaktif
digunakan oleh industri. Misalnya industri pupuk, atau bahkan digunakan oleh
perusahaan yang mencari sumber sumber baru minyak bumi yang ada di perut bumi.
Di bidang industri, teknologi nuklir pun sudah banyak digunakan, misalnya untuk
sterilisasi, pengujian kualitas bahan, konstruksi, dan banyak lagi.
1.
Pemeriksaan
tanpa merusak.
Radiasi sinar gamma
dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau sambungan las, yaitu
dengan meronsen bahan tersebut. Teknik ini berdasarkan sifat bahwa semakin
tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin
berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau
ada bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film
akan lebih hitam.
2.
Mengontrol
ketebalan bahan
Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti
kertas film atau lempeng logam dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama
seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang diteruskan bergantung pada
ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan.
Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima
detektor akan berkurang dan mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat
sehingga ketebalan dapat dipertahankan.
3.
Pengawetan bahan
Radiasi juga telah
banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barang-barang seni dan
lain-lain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu tekstil karena inengubah
struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan warnanya.
Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman sehingga
dapat disimpan lebih lama. Radiasi sinar gamma dapat dilakukan pada pengawetan
makanan melalui dua cara:
Membasmi mikroorganisme, misalnya pada pengawetan rempah-rempah, seperti
merica, ketumbar, dan kemimiri.
Menghambat pertunasan, misalnya untuk pengawetan tanaman yang berkembang
biak dengan pembentukkan tunas, seperti kentang, bawang merah, jahe, dan
kunyit.
4.
Meningkatkan
mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil.
5.
Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada
mesin selama mesin bekerja
Dibidang industri,
Distributed Control System (DCS) dan Nucleonic Control System (NCS) telah
dipergunakan untuk mendeteksi berbagai kesalahan atau kelainan pada sistem
kerja alat industri. DSC dan NSC akan secara otomatis melakukan pengendalian
jika terdapat ada kelainan dalam operasi terutama dalam sistem produksi.
m.
Bidang Lain
Nuklir juga ternyata
bisa dipakai untuk mengukur unsur serta kandungan partikel yang bertebaran di
udara. Di zaman ini, pencarian air di bawah tanah dan menawarkan air asin, juga
dilakukan dengan menggunakan teknologi nuklir. Kalau pemanfaatan iptek nuklir
di Indonesia pada awal 1970 lebih ditekankan untuk mencari kebocoran air dari
berbagai dam, mengukur debit air sungai, dan sebagainya, pada akhir-akhir ini
pemanfaatan iptek nuklit digunakan untuk mencari sumber air tanah dalam yang
akan digunakan sebagai sumber air di daerah sulit air.
Pada bidang konstruksi,
khususnya paka teknologi jalan. Teknologi nuklir digunakan untuk mengukur kelembaban dan kepadatan tanah,
aspal, dan beton. Pemanfaatan teknologi nuklir juga digunakan untuk menentukan
kerapatan (kepadatan) suatu produk industri, misalnya untuk menentukan
kepadatan tembakau pada rokok digunakan Sr-90, juga dapat digunakan untuk
menentukan ketebalan kertas. Saat ini terdapat beberapa industri rokok di Indonesia
yang telah memanfaatkan teknologi ini untuk menjaga kualitas rokoknya.
Jadi kesimpulannya nuklir tidaklah berbahaya, tidak
seperti kebanyakan orang yang mengatakan kalau nuklir berbahaya karena dapat
dibuat BOM, padahal nuklir salah satu energi yang dapat digunakan untuk menjadi
pembangkit listrik tenaga nuklir, selain itu banyak produksi yang dihasilkan
dari Nuklir. Sebernarnya nuklir terbagi 2 menjadi nuklir yang berbahaya dan
nuklir yang tidak berbahaya, nuklir berbahaya ketika tidak dapat dikendalikan,
seperti waktu itu terjadinya BOM di Kota Hirosima, tetapi ada juga nuklir yang
tidak berbahaya, karena nuklir tersebut dapat dikendalikan dengan sangat baik.